Siklus Air Tanah, Kelas 5, Tema 8, Subtema 2, Pembelajaran 1

Lingkungan dimana tempat kita tinggal akan terasa nyaman untuk dihuni jika kita jaga dengan baik. Adanya penyimpangan aktivitas manusia atau masyarakat di suatu lingkungan tentu akan berdampak adanya perubahan lingkungan.

Terjadinya perubahan lingkungan itu pada akhirnya akan memberikan berbagai pengaruh negatif bagi makhluk hidup yang tinggal di lingkungan tersebut.

Alasannya adalah karena dalam suatu lingkup terdapat interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan tempat tinggalnya, mereka akan saling mempengaruhi satu sama lain.

Terjadinya perubahan lingkungan terjadi karena faktor alam dan kegiatan manusia. Manusia menjadi peran utama dalam keseimbangan lingkungan. Beberapa contoh campur tangan manusia yang mempengaruhi keseimbangan lingkungan diantaranya adalah penebangan hutan, pembangunan rumah dan penerapan intensifikasi pada pertanian.

Faktor alam juga memiliki pengaruh yang besar dalam perubahan suatu lingkungan tempat tinggal. Faktor alam yang dimaksudkan disini adalah karena pengaruh dari bencana alam seperti banjir, Gempa bumi, dan letusan gunung api.

Ada perubahan yang menguntungkan, tetapi ada pula perubahan yang merugikan. Apa sajakah itu?

Ayo Membaca!
Siklus Air Tanah
Proses siklus air menyebabkan air bergerak meninggalkan tanah ke udara. Selanjutnya, air turun lagi ke tanah dalam bentuk air hujan. Nah, air yang turun ke tanah ini ada yang masuk ke sungai. Aliran air di sungai ini akan terkumpul kembali di laut. Selain masuk ke sungai dan mengalir ke laut, ada juga air yang tergenang membentuk danau.

Air yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah serta batuan. Air yang masuk ke dalam tanah ini kemudian menjadi air cadangan (sumber air).

Air cadangan akan selalu ada apabila daerah peresapan air selalu tersedia. Daerah resapan air terdapat di hutan-hutan. Tumbuhan hutan mampu memperkukuh struktur tanah. Saat hujan turun, air tidak langsung hanyut, tetapi air akan terserap dan tersimpan di dalam tanah. Air yang tersimpan dalam tanah akan menjadi air tanah. Air akan lebih mudah meresap jika terdapat banyak tumbuhan. Air yang meresap akan diserap oleh akar tumbuhan tersebut. Adanya air dan akar di dalam tanah menyebabkan struktur tanah menjadi kukuh dan tidak mudah longsor.

Nah, menyimak uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa keberadaan hutan sangat penting. Hutan berperan dalam penyimpanan air. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjaga kelestarian hutan.

Saat ini hutan banyak yang gundul akibat penebangan liar. Selain penebangan, hutan dapat rusak akibat pembakaran. Pepohonan di hutan ditebang atau dibakar dengan alasan tertentu. Seperti untuk membuka lahan pertanian, perumahan, atau industri. Kegiatan-kegiatan ini dapat mengurangi kemampuan tanah dalam menyimpan air. Akibatnya, pada saat hujan terjadi banjir dan pada saat kemarau banyak daerah mengalami kekeringan.

Pembangunan jalan yang menggunakan aspal atau beton dapat menghalangi meresapnya air hujan ke dalam tanah. Akibatnya, pada saat hujan air tidak dapat meresap ke dalam tanah. Hal ini menyebabkan terjadinya banjir dan air menggenangi jalan-jalan.

Nah, apa akibatnya jika daerah resapan air semakin berkurang? Apabila daerah resapan air semakin berkurang, cadangan air di bumi ini semakin menipis. Hal ini dapat mengakibatkan sungai-sungai dan danau menjadi kering. Keringnya sungai dan danau menyebabkan proses penguapan semakin menurun. Menurunnya proses penguapan ini menyebabkan berkurangnya pengendapan titik-titik air di awan. Keadaan ini tentu mengurangi terjadinya hujan.

(Sumber: IPA Salingtemas 5 untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional)

Kamu telah membaca teks ”Siklus Air Tanah”. Peristiwa apa yang terdapat pada teks? Bagaimana urutannya? Tuliskan dalam tabel berikut.

Siklus Air Tanah
Peristiwa 1Peristiwa 2Peristiwa 3
Air bergerak meninggalkan
tanah ke udara. 
Selanjutnya, air turun lagi ke tanah dalam bentuk air hujan.Air yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak ke dalam tanah
melalui celah-celah dan pori-pori tanah serta batuan. Air yang masuk ke dalam
tanah ini kemudian menjadi air cadangan (sumber air).

Ayo Berdiskusi
1. Tulislah proses terjadinya air tanah.
Proses siklus air menyebabkan air bergerak meninggalkan tanah ke udara. Selanjutnya, air turun lagi ke tanah dalam bentuk air hujan. Nah, air yang turun ke tanah ini ada yang masuk ke sungai. Aliran air di sungai ini akan terkumpul kembali di laut. Selain masuk ke sungai dan mengalir ke laut, ada juga air yang tergenang membentuk danau.

Air yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah serta batuan. Air yang masuk ke dalam tanah ini kemudian menjadi air cadangan (sumber air).

2. Tulislah faktor-faktor yang memengaruhi berkurangnya ketersediaan air tanah.
  • Penebangan hutan secara liar
  • Pembakaran hutan
  • Pembangunan jalan yang menggunakan aspal atau beton
3. Tulislah kegiatan yang dapat kita lakukan untuk menjamin ketersediaan air tanah.
  • Menjaga kelestarian hutan
  • Menggunakan air dengan bijak
  • Mengadakan reboisasi pada hutan
  • Pengecekan saluran pipa air secara rutin
  • Menjaga kestabilitasan ketersedian air bersih di sumber-sumber air
Bacalah hasil diskusimu, lalu serahkan kepada Bapak/Ibu Guru.

Kekeringan dapat terjadi karena beberapa sebab, yaitu faktor alam dan kegiatan manusia. Salah satu penyebabnya karena faktor alam yaitu kondisi tanah dan iklim. Kondisi tanah berbatu akan menyebabkan tanah tidak dapat menyimpan air. Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui lebih jelas.

Ayo Mencoba
Lakukan kegiatan berikut bersama kelompokmu (4-5 orang).
1. Siapkan air, batu bata, bongkahan-bongkahan batu, dan dua buah wadah, misalnya loyang.
2. Pada satu loyang letakkan batu bata. Pada loyang lain letakkan bongkahan-bongkahan batu.
3. Tuangkan air ke dalam loyang setinggi 5 cm. Diamkan selama lebih kurang 1 jam.
4. Setelah 1 jam, amati tinggi air pada setiap loyang.
5. Apa hasil pengamatanmu? Adakah perbedaan tinggi permukaan air pada kedua loyang?
Jawaban; Ada perbedaan tinggi permukaan air pada kedua loyang.
6. Apa yang terjadi pada air di loyang berisi batu bata?
Jawaban: Pada loyang berisi batu bata, air berkurang.
7. Apa yang terjadi pada loyang berisi bongkahan-bongkahan batu?
Jawaban: Pada loyang berisi bongkahan-bongkahan batu, tinggi air tetap.
8. Apa yang dimaksud air tanah?
Jawaban: Air tanah adalah air hujan yang meresap dan mengalir di bawah permukaan tanah.
9. Apa yang dimaksud air permukaan?
Jawaban: Air permukaan adalah air yang ada di permukaan tanah dan tidak terserap ke dalam tanah.
10. Dari percobaan di atas, loyang manakah yang menunjukkan terbentuknya air tanah dan loyang mana menunjukkan terbentuknya air permukaan?
Jawaban: Dari percobaan tersebut, loyang berisi batu bata menunjukkan terbentuknya air tanah. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dapat menyerap air. Sebaliknya, loyang berisi bongkahan-bongkahan batu menunjukkan terbentuknya air permukaan, karena batu tidak dapat menyerap air.
Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar. Tanah liat bersifat menyerap air. Di dalam batu bata terdapat lubang-lubang halus yang dapat dilalui air.
Jika sebuah batu bata direndam dalam air, lubang-lubang halus itu akan penuh dengan air hingga jenuh dan tidak ada lagi air yang dapat terserap. Selanjutnya jika batu bata basah ini diletakkan di atas batu bata kering, air dari batu bata basah ini akan terserap oleh batu bata kering di bawahnya.
Faktor-faktor perubahan lingkungan meliputi faktor perubahan lingkungan secara alami dan faktor perubahan lingkungan karena ulah atau campur tangan manusia.

Dampak yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan diantaranya mengganggu keseimbangan ekosistem, merugikan manusia, mengakibatkan punahnya berbagai makhluk hidup, dan lain-lain.

Salah satu prinsip etika lingkungan yaitu manusia hendaknya selalu berupaya untuk menjaga kelestarian, keseimbangan, dan keindahan alam.

Salah satu tujuan pengelolaan lingkungan adalah mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana, contohnya tidak mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan.

Perubahan lingkungan dapat mengarah kepada perbaikan lingkungan atau kerusakan lingkungan. Perbaikan lingkungan mengarah pada keseimbangan lingkungan. Sekarang ini menjadi hal yang sangat sulit untuk mengembalikan lingkungan kepada keseimbangan lingkungan. Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam tidak dapat dicegah terjadinya, sedangkan faktor manusia dapat dikurangi dan dikendalikan.

Beberapa faktor alam yang dapat merusak lingkungan adalah bencana alam, seperti banjir bandang, gunung meletus, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, kekeringan, kebakaran hutan, angin puting beliung, dan perubahan musim. Meskipun tidak dapat dipungkiri, sering kali bencana seperi banjir dan tanah longsor juga disebabkan oleh kecerobohan manusia.

Previous
Next Post »